Selasa, 11 September 2012

Peradaban Buka PON ke-18

PEKANBARU - Upacara pembukaan PON (Pekan Olahraga Nasional) XVIII yang bertemakan "Air dan Kebudayaan", rampung digelar dan siap menyambut para kontingen dengan jargon "Selamat datang Sang Juara".
Meski begitu, penonton terlihat sepi, padahal panitia sudah menggratiskan para penonton .Kursi-kursi penonton di tribun atas terlihat kosong. Sementara di sektor-sektor tribun bawah, terutama yang berdekatan dengan VIP, hanya disesaki sejumlah tamu undangan.
Setelah dibuka atraksi kembang api, acara dilanjutkan dengan beberapa tarian-tarian daerah yang ditampilkan ratusan penari lokal. Setelah atraksi tarian dan bendera, penyanyi jebolan Indonesian Idol, Judika, menyumbangkan suaranya dengan melantunkan theme song PON XVIII, "Selamat datang Sang Juara".
Parade defile para kontingen lalu menghiasi susunan acara dengan dimulai dari kontingen Aceh. Lalu menyusul kontingen-kontingen lainnya dengan berdasarkan abjad, termasuk tuan rumah, Riau dan diakhiri special delegates dari sejumlah veteran atlet dari PON pertama di Surakarta (Solo, Jawa Tengah).
Dalam defile para atlet ini, terdapat dua kontingen yang ditemani langsung petinggi propinsinya. Wakil Gubernur Banten yang juga aktor ibukota, H. Rano Karno, turut mengikuti defile kontingen Banten. Sementara Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, juga tak ketinggalan turun langsung ke arena bersama kontingen juara bertahan PON VXII lalu.
Kemudian acara dilanjutkan sambutan Gubernur Riau, H. M. Rusli Zainal serta Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga membuka secara resmi PON. Selanjutnya ada pengibaran bendera PON yang dibawakan delapan mantan atlet nasional, serta dikumandangkan theme song PON.
Acara belum berhenti sampai di situ, setelah pengibaran PON, dibacakan pula dengan lantang janji atlet oleh dua mantan atlet nasional, Barry Agustini dan juga janji wasit oleh Jefrizal, mantan wasit dan juga atlet nasional.
Momen yang paling dinantikan pun tiba, yakni penyulutan obor PON yang dibawakan ke arena oleh mantan atlet berusia 78 tahun, Titi Syarif Sudibyo dengan berlari-lari kecil. Kemudian, obor PON sampai ke tangan kedua, Amril Nurman, mantan pebulutangkis Riau yang sudah mengoleksi 5 emas PON selama kariernya.
Perjalanan Amril digambarkan bak mengarungi sungai dengan replika kapal Lancang Kuning yang menjadi ikon Riau dengan ditemani penyair, Sutarji. Lantas, obor pun kembali berpindah tangan. Dengan salah seorang yang memakai pakaian kebesaran layaknya Tuanku Tambusai, tokoh yang dihormati di Riau, obor dibawa menunggangi kuda putih menuju podium tugu obor.
Tangan terakhir yang yang membawa rangakaian obor adalah Zaini Bachtiar, eks-Binaragawan Riau dengan menggunakan obor berbentuk tombak yang kemudian dilemparkan ke tugu obor. Meski tak tepat mengenai pucuk tugu obor, tapi obor tetap menyala, sekaligus disambut rangkaian atraksi kembang api kembali sebagai penutup - See more at: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#sthash.fUxpNOOb.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar