Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan aparat keamanan dan
penegak hukum di pusat dan daerah Jawa Timur segera melakukan langkah
yang cepat dan tepat menangani peristiwa bentrok di Sampang, Madura.
"Sehingga
tidak terus terjadi di tempat yang sama," kata Yudhoyono dalam Rapat
Kabinet Terbatas tentang Sampang, di kantor Presiden, Senin, 27 Agustus
2012. Apalagi, Yudhoyono melanjutkan, peristiwa bentrok bukan pertama
kali terjadi. "Sudah pernah dua kali dalam dua tahun, lalu sebelumnya
pernah sekali," kata dia.
Turut menghadiri rapat, antara lain
Wakil Presiden Boediono; Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
Djoko Suyanto; Menteri Agama Suryadharma Ali; Menteri Hukum dan HAM Amir
Syamsuddin; Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi; Kepala Kepolisian RI
Jenderal Timur Pradopo; Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman;
Jaksa Agung Basrief Arief; Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan
Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Berdasarkan informasi sementara
dari Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, kerusuhan
dimulai sekitar pukul 11 kemarin. Massa berjumlah sekitar 1.000 orang
yang salah paham merusak dan membakar rumah keluarga Tajul Muluk, tokoh
Syiah Sampang yang sudah dipenjara karena dianggap melakukan penodaan
agama. Setidaknya dua orang tewas dan lima rumah terbakar karena rusuh
di saat Lebaran ketupat kemarin.
- See more at: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#sthash.fUxpNOOb.dpuf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar